1. Pengertian Laporan Ilmiah
Laporan
ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah
penulis melakukan percobaan,
peninjauan, pengamatan, atau
membaca artikel ilmiah. Laporan ilmiah
dibuat sebagai bukti pertanggungjawaban bawahan/petugas atau tim/panitia kepada
atasannya atas pelaksanaan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah harus memuat
data yang tepat dan benar serta objektif dan sistematis sehingga dapat dijadikan
ukuran untuk membuat pertimbangan dan keputusan. Berdasarkan sifat
penyajiannya, laporan dibedakan menjadi laporan formal dan laporan
informal.
Unsur-unsur
Kerangka Laporan
Kerangka laporan terdiri dari :
1. Halaman
Judul laporan terdiri dari subjek, yang ingin di sampaikan
dalam bentuk laporan, dan Judul laporan harus berbeda dari judul buku.
misalnya, “Laporan tentang”, “Laporan Kemajuan tentang”, “Laporan Tahunan
tentang”, “Penelitian tentang” dan lain-lain.
Contoh judul laporan :
Laporan tentang
SURVAI PENDAHULUAN
PENGELOLAAN PASCAPANEN TANAMAN PADI
di daerah
KABUPATEN JAWA BARAT
2. Nama dan
Identitas Penerima Laporan
Dalam unsur
ini biasa nya dalam laporan tidak selalu ada, namun jika dalam laporan
tercantum, maka harus didahului dengan kata-kata “Diserahkan kepada”. Apa bila
penerima laporan memiliki kedudukan resmi maka harus dicantumkan kedudukannya.
Contoh : Prof.Dr. Satrio Putro, Direktur
Perencanaan Lingkungan Hidup
3. Nama dan
Identitas Penulis
Untuk
membuat nama penulis harus dimulai dengan kata “oleh” dan diikuti dengan gelar.
Contoh
:
Oleh
Purnawarman
Insinyur Konsultan
dan
Priambudi Laksono
Insinyur Perencana
4. Tempat dan
Tanggal
Untuk
penulisan ini harus berada dibagian bawah halaman ditulis dengan tempat dan
tanggal dalam 2 baris terpisah.
Contoh
:
Mataram, N.T.B
20 Maret 1999
Contoh hasil
laporan yang disatukan :
Laporan tentang
SURVAI PENDAHULUAN
PENGELOLAAN PASCAPANEN TANAMAN PADI
di daerah
KABUPATEN JAWA BARAT
Diserahkan kepada
Prof.Dr. Satrio Putro, Direktur
Perencanaan Lingkungan Hidup
di Jakarta
Oleh
Purnawarman
Insinyur Konsultan
dan
Priambudi Laksono
Insinyur Perencana
Mataram, N.T.B. 20 Maret 1999
Manfaat
penyusunan Laporan
Manfaat yang diperoleh dalam
kegiatan laporan, yaitu :
1)
Sebagai dasar penentuan kebijakan
dan pengarahan pimpinan
2)
Sebagai bahan penyusunan rencana
kegiatan
3)
Untuk mengetahui perkembangan dan
proses dalam peningkatan kegiatan
4)
Untuk dapat memberikan sejarah
perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.
·
Sedangkan manfaat bagi pihak-pihak
yang terkait yaitu :
1)
Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan
penelitian ini dapat menambah wawasan keilmuan yaitu dapat dijadikan bahan
acuan untuk penelitian atau laporan selanjutnya.
2)
Bagi perusahaan
Memberikan
informasi kepada perusahaan tentang laporan yang diteliti dan memberikan
masukkan dalam laporan yang disampaikan oleh penulis.
3)
Bagi peneliti
Bagi
peneliti ini diharapkan bermanfaat sebagai bentuk penerapan displin ilmu yang
telah didapat selama mengikuti perkuliahan dan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan khusus.
4)
Bagi pihak lain
Sebagai
bahan acuan, pertimbangan, dan pilihan dalam laporan yang akan dipilih atau
digunakan dalam ilmiah.
2.
Rancangan Usulan Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Lumut
merupakan tumbuhan darat sejati, walaupun masih menyukai tempat yang lembab dan
basah. Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut
(sphagnum sp.). Pada lumut, akar yang sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini
melekata dengan perantaraan Rhizoid (akar semu), olehkaren aitu tumbuhan lumut
merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan ber-Talus (Talofita) dengan tumbuhan
ber-Kormus (Kormofita).Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof.
Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai
epifil.
Lumut
merupakan tumbuhan kecil, lembut. Mereka tidak mempunyai bunga atau biji, dan
daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Tumbuhan lumut
merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain
mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi
membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang
mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang
lainnya.Klasifikasi tradisional menggabungkan pula lumut hati ke dalam
Bryophyta.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Penulis
membatasi laporan ini seputar :
1.
Tumbuhan Lumut
2.
Perkembangan dan pertumbuhan lumut
3.
Pengaruh pemberian cahaya pada
tumbuhan lumut
1.3 TUJUAN
PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan laporan ini :
1.
Untuk membuktikan perbedaan
kecepatan pertumbuhan tumbuhan lumut
2.
Untuk menambah wawasan pengetahuan
tentang makhluk hidup.
3.
Untuk mengetahui dan lebih mengenal
tentang tumbuhan lumut.
1.4 MANFAAT
PENELITIAN
Manfaat dari penulisan laporan ini
adalah :
1.
Dapat menentukan habitat tumbuhan
lumut
2.
Dapat mendeskripsikan proses
pertumbuhan tanaman lumut.
3.
Dapat menganalisis masalah yang
terjadi pada proses pertumbuhan.
4.
Dapat memahami keanekaragaman
hayati.
5.
Dapat mengembangkan potensi usaha
dari kerajinan tumbuhan lumut.
1.5 METODE
PENULISAN
Dalam pembuatan laporan ini
dilakukan dengan cara :
1.
Metode observasi.
2.
Membaca beberapa buku di
perpustakaan sekolah.
3.
Mengumpulkan data dari internet.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1
KAJIAN TEORI
Berdasarkan
teori yang ada, beberapa jenis lumut memiliki ruang lingkup kehidupan yang
luas, namun beberapa hanya berada pada habitat khusus. Secara umum lumut tidak
dapat tumbuh pada habitat kering, kebanyakan hidup pada tempat yang
kelembabannya tinggi, dan teduh. Jika dikaji secara keseluruhan, dapat
dikatakan bahwa kebanyakan lumut memiliki range ekologi yang agak sempit dan terbatas
sehingga tumbuhan lumut mempunyai nilai penting yang cukup besar sebagai
indikator habitat tertentu. Faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan
lumut adalah menyangkut masalah kompetisi diantara tumbuhan lumut itu sendiri,
baik untuk mendapatkan makanan maupun untuk tempat hidupnya. Sedangkan faktor
abiotiknya meliputi :
a.
Faktor cahaya, Umumnya tumbuhan
normal membutuhkan 500 – 1300 lux intensitas cahaya. ( yang akan menjadi bahan
percobaan dengan menggunakan sinar matahari )
b.
Faktor temperatur
c.
Faktor Air
Intensitas
penghisapan air tergantung pada kandungan air tiap – tiap tumbuhan. Adaptasi
tumbuhan lumut dalam pengambilan air :
Endohydric species, air yang diambil
berasal dari substrat dan kemudian dihantarkan secara internal ke organ daun
atau permukaan evaporasi lainnya (sifat permukaan dari tumbuhan adalah water
rapellent/penolak). Umumnya hidup pada substrat yang kaya nutrien, tempat
basah, dan poreus (berpori). Contoh : Polytricaceae, Mniaceae,Marchantiaceae, dsb.
Ektohydric
species, Air mudah diabsorbsi dan hilang melalui segala permukaan tubuh. Sifat
karakteristiknya adalah semua bagian tubuhnya dapat menghisap dan menyimpan air
dari udara. Contoh : Grimiaceae, Orthitricaceae, lumut hati berdaun, dsb.
a.
Faktor angin
b.
Faktor edafik, meliputi tanah,
humus, dan batuan. Karena lumut hidup umumnya di atas batuan dan tanah yang
berhumus, jadi lumut dikatakan bersifat saprofit.
1.2 RUMUSAN HIPOTESIS
Keberadaan
tumbuhan lumut disuatu tempat selalu dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor
lingkungan tersebut meliputi faktor biotik dan abiotik. Tumbuhan lumut jarang
ditemukan yang bersifat individu, melainkan hidup berkelompok dan mempunyai
bentuk – bentuk kehidupan khusus. Tumbuhan lumut biasanya tumbuh ditempat yang
lembab dan berair meskipun begitu lumut juga masih membutuhkan suplai sinar
matahari yang cukup, akan tetapi tumbuhan lumut kurang bisa hidup didaerah yang
panas dan gersang ditambah lagi mendapat sinar matahari secara langsung, hal
ini menyebabkan tumbuhan lumut banyak dijumpai di pinggiran sungai, selokan,
maupun pada saluran pembuangan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan
penelitian adalah suatu hal yang penting dalam suatu penelitian ilmiah, maka
penulis menyusunnya sebagai berikut : Identifikasi variabel, yakni
faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian. Ada beberapa variabel
dalam suatu penelitian. Untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel
lainnya. Pengamatan dilakukan terhadap variabel tersebut, dan mengukur variabel
yang di pengaruhinya. Sementara itu, variabel yang lain dibuat tetap
(terkontrol) untuk mengisolir fenomena yang dapat berpengaruh terhadap
pengamatan tersebut. Ada pun variabelnya sebagai berikut :
a.
Variabel bebas, yaitu sinar cahaya
matahari
b.
Variabel tak bebas, yaitu morfologi
tumbuhan lumut (pengukuran terhadap luas dari tumbuhan lumut pada media objek)
c.
Variabel terkontrol, yaitu luas
kayu, ember, serta volum air
d.
Memilih peralatan yang sesuai dengan
penelitian.
e.
Melakukan pengamatan akurat,
dalam hal ini adalah melakukan pengamatan terhadap semua objek dalam penelitian
pada saat melakukan penelitian terutama pada alat dan bahan agar tujuan dari
penelitian dapat dicapai. Pengamatan juga bertujuan untuk mencatat semua hal
dan peristiwa yang terjadi pada objek penelitian. Pengamatan dilakukan secara
teliti dan akurat dalam setiap fase penelitiannya.
f.
Mengumpulkan data dan hasil
penelitian, dalam hal ini pencatatan data harus jelas guna kelancaran
penelitian. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengamati setiap perubahan
yang terjadi.
g.
Mengolah dan menganalisis data,
pengolahan dan penyajian data penting agar dapat menganalisis data dengan
benar.
Adapun hal yang harus dianalisis
sebagai berikut :
1.
Apakah setiap data
menghasilkan kurva yang mulus
2.
Apakah ada data diluar kurva
3.
Apakah data tersebut dapat diabaikan
atau ada suatu alasan tertentu mengapa hal ini terjadi.
3.2 INSTRUMEN ALAT DAN
BAHAN
Adapun alat-alat yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
1. Ember
2. Gayung
3. Penggaris
4. Pisau
5. Kertas
hvs dan alat tulis
Adapun bahan-bahan yang digunakan
dalam penelitian ini :
1. Kayu
2. Air
3.3
JADWAL DAN LANGKAH-LANGKAH
PENELITIAN
1.
Menyiapkan alat-alat dan bahan untuk
melakukan penelitian
2.
Menyiapkan 2 ember untuk 2
perlakuan, ember yang digunakan harus sama
3.
Tiap-tiap ember di isi air
sebanyak 100 ml agar menjaga kelembaban (tinggi air pada ember 1 cm)
4.
Masukan media pertumbuhan
lumut berupa kayu pada kedua ember dengan ukuran :
-
Ukuran Kayu : 10 cm x 15 cm
-
Letakan kedua ember pada
tempat yang berbeda
-
Ember A : Diletakan di dekat
sumur (tempat lembab) dengan pencahayaan cukup terang
-
Ember B : Diletakan di halaman depan
rumah (panas) dengan pencahayaan sangat terang
5.
Setelah beberapa hari lakukanlah
pengamatan terhadap kedua ember tersebut, apakah pada kedua ember tersebut
sudah tumbuh lumut
6.
Lakukan peninjauan setiap 3
hari sekali, dan catat hasilnya
7.
Apakah terdapat perbedaan
pertumbuhan yang terjadi pada kedua ember ?
8.
Olah semua data yang telah
terkumpul, kemudian buatlah grafik perbandingan
9.
Tariklah suatu kesimpulan
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 DESKRIPSI DATA
Penelitian
ini berlangsung selama 21 hari, dimulai dari tanggal 7 Agustus 2011 hingga
tanggal 28 Agustus 2011. Dalam kurun waktu tersebut telah terjadi
berbagai proses pertumbuhan yang berkaitan dengan penelitian ini dan kami pun
berhasil mengumpulkan data tersebut dan mengolahnya menjadi suatu laporan ilmiah.
4.2 PEMBAHASAN
Menganalisis
data yang di peroleh dari penelitian secara kualitatif, tempat yang lembab dan
mendapat sinar matahari yang cukup menyebabkan pertumbuhan lumut semakin cepat,
sedangkan pada tempat yang panas dan kering pertumbuhan lumut cenderung
sedikit lambat, hal ini disebabkan karena lumut termaksuk kedalam tumbuhan
epifit yang kurang cocok hidup didaerah yang tandus.
Secara
kuantitatif, Lumut adalah sekelompok vegetasi kecil yang tumbuh pada tempat
lembab atau perairan dan biasanya tumbuh meluas menutupi permukaan,.setiap
tempat yang bersuhu kurang 30 derajat dan lembab pasti mudah untuk di tumbuhi
lumut.
Menjelaskan
hasil dengan teori yang ada teori menunjukkan, bahwa tumbuhnya lumut banyak di
temukan di tempat-tempat lembab atau basah karena sangat menunjang
pertumbuhannya. Akan tetapi lumut tidak dapat beradaptasi dengan baik di daerah
kering dan panas. Tumbuhan lumut mempunyai jenis + 25.000 species yang tesebar
di seluruh permukaan bumi mulai dari daerah tropic sampai kedaerah kutub utara.
Pada umumnya struktur tubuh tumbuhan
lumut mempunya ciri –ciri sebagai berikut :
1. Bentuk tubuhnya pipih
2. Bersel banyak
3. mempunyai dinding sel yang
tersusun dari selulosa
4. Melekat pada substartnya
5. Bersifat Aututrof
6. Bentuk akar seperti benang-benang
7. Daunya terdiri atas selapis sel
yang mengandung klorofals berbentuk jala
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil
penelitian di atas kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Lumut ditemukan terutama di area
sedikit cahaya / ringan dan lembab. Lumut umum di area berpohon-pohon dan di
tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan di kota besar. Beberapa bentuk
mempunyai menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi ditemukannya. Beberapa jenis
dengan air, seperti Fontinalis antipyretica, dan Sphagnum tinggal / menghuni
rawa.
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam
ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang
menyerupai spons), dan sebagai penyerap polutan.
Tumbuhan
ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di lingkungan yang
kurang disukai tumbuhan pada umumnya.
Perkembangan lumut secara singkat
berlangsung sebagai berikut : spora yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi
suatu protalium yang pada lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada
yang menjadi besar, adapula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat
kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya.
Jadi secara garis besar hasil
penelitian sesuai dengan teori-teori yang sudah ada sebelumnya yang dikemukakan
oleh para ahli.
5.2 SARAN
Karena
keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang proses pertumbuhan lumut
ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang pembuatan laporan ilmiah,
mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan laporan ilmiah ini.
Tetapi karena keterbatasan itulah saya termotivasi untuk menjadi lebih baik.
Maka dari
itu saya berharap agar dapat lebih memahami tentang pembuatan laporan ilmiah
dan juga diharapkan agar lebih sering diadakan pelatihan pembuatan laporan
ilmiah, begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih di perpanjang lagi sehingga
dapat dihasilkan laporan ilmiah yang lebih baik lagi.
s3fkugm.tripod.com/buku_panduan_penyusunan_disertasi.doc
http://rorodestalia.blogspot.com/2014/05/rancangan-usulan-penelitian.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar