Jumat, 20 Maret 2015

TUGAS SOFTSKILL

Nama : Putri Fenia Mandalika
Kelas : 3EA25
NPM  : 15212764




A. PENALARAN

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis(antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
penalaran dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif.

1/ Penalaran induktif
Penalaran induktif adalah penalaran yang bertolak dari pertanyaan-pertanyaan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum. Kesimpulan yang diperoleh tidak lebih khusus daripada pernyataan(premis).
Beberapa bentuk penalaran induktif adalah sebagai berikut :
a) Generalisasi ialah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. 
Contoh : 
Jika dipanaskan, besi memuai 
Jika dipanaskan, tembaga memuai
b) Analogi adalah cara penarikan penalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.Contoh : 
Ita adalah lulusan akademi perawatan
Ita dapat menjalankan tugasnya dengan baik
Tujuan penalaran secara analogi adalah:
@ Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan
@ Analogi digunakan untuk mengungkap suatu kekeliruan 
@ Analogi digunakan untuk menyususn klasifikasi 
c) Hubungan Kausal/sebab-akibat adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Dalam kehidupan sehari-hari, hubungan kausal sering ditemukan. 
Contoh : Ia kena penyakit kanker darah dan meninggal dunia
Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antarmasalah, yaitu sebagai berikut :
·         Sebab – akibat : hubungan yang berpola A menyebabkan B, C, D dan seterusnya. Jadi efek dari satu peristiwa yang dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu. 
·         Akibat – sebab : dapat dilihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter, ke dokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. 
·         Akibat – akibat : suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. 
2/ Penalaran Deduktif 
Penalaran Deduktif adalah proses berpikir yang bertolak dari prinsip, hukum, putusan yang berlaku umum tentang suatu hal atau gejala atas prinsip umum tersebut ditarik kesimpulan tentang sesuatu yang khusus, yang merupakan bagian dari hal atau gejala diatas.

Penarikan simpulan secara dekduktif dapat dilakukan langsung atau tidak langsung.
a) Menarik simpulan secara langsung ; ditarik dari satu premis. 
Misalnya : 
Semua S adalah P (Premis)
Sebagian P adalah S (Simpulan)
Contoh : 
Semua ikan berdarah dingin (Premis) 
Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan (Simpulan) 
b) Menarik simpulan secara tidak langsung ; dari dua premis akah dihasilkan sebuah simpulan. Premis pertama yang bersifat umum dan premis kedua bersifat khusus. 
 B) Penalaran dalam Penulisan
Suatu tulisan yang bersifat deduktif dibuka dengan pernyataan umum berupa kaidah, teori, atau pertanyaan umum lainnya. Yang kemudian dikembangkan dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus. Suatu tulisan yang berisfat induktif dimulai dengan rincian-rincian dan diakhiri dengan kesimpulan umum.
·         Urutan Logis (Kronologis) ; pengembangan dengan urutan kronologis biasanya dipergunakan dalam memaparkan sejarah, proses, asal-usul dan riwayat hidup.
·         Urutan Ruang (Spasial) ; digunakan untuk menyatakan tempat atau hubungan dengan ruang, urutan ini juga digabungkan dengan urutan waktu.
·         Urutan Waktu Penalaran ; berdasarkan alur penalaran paragraf dikembangan dalam urutan umum-khusus dan khusus-umum. Urutan umum-khusus dipergunakan dalam karya ilmiah.
·         Urutan Kepentingan ; suatu karangan dikembangkan dengan urutan berdasarkan kepentingan gagasan yang dikemukakan, pembicaraan dari hal penting sampai yang tidak penting.



B. DEDUKSI (DEDUKASI)

Deduksi adalah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empiric diolah lebih lanjut dalam suatu system pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif adalah adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. Ada penyelidikan bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan menerapkan secara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bias ditarik dari teori tersebut.
Popper tidak pernah menganggap bahwa kita dapat membuktikan kebenaran-kebenaran teori dari kebenaran pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tidak pernah ia menganggap bahwa berkat kesimpulan-kesimpulan yang telah diverifikasikan, teori-teori dapat dikukuhkan sebagai benar atau bahkan hanya mungkin benar, contoh : jika penawaan besar, harga akan turun, karena penawaran beras besar, maka harga beras akan turun.


Contoh secara ilmiah:

Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Penalaran deduktif juga seperti menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.
Ciri-ciri paragraf Deduktif :
Ide pokok atau kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas untuk mendukung kalimat utama.
paragraf induktif
Ide pokok terlatak di akhir paragraf,dan kalimat penjelas berada pada bagian awal paragraph
Contoh Paragraf Deduktif :
Paragraf Deduktif: Merupakan paragraf yang letak kalimat utamanya berada di awal kalimat.
Contoh:
1.      Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa teh mempunyai banyak manfaat. Mengonsumsi teh secara teratur dapat mencegah kanker meskipun tidak terlalu besar. Teh juga menguatkan tulang dan mencegah pertumbuhan plak di permukaan gigi sehingga mencegah gigi berlubang. Tidak hanya memenuhi kebutuhan cairan tubuh seperti air putih, teh juga dapat melawan penyakit jantung.
2.      Setiap orang dilahirkan dan di besarkan di dalam lingkungan keluarga. Tak seorangpun yang tidak mengalami kehidupan di dalam keluarga. Pemeliharaan dan pembinaan seseorang anak adalah perwujudan cinta kasih kepada orang tua. Secara alamiah orang tua mempunyai rasa cinta kepada anak. Bagaimanapun keadaannya orang tua tetap akan memelihara dengan penuh kasih sayang terhadap anaknya.

C. INDUKSI

Pengertian Induksi
Induksi adalah imbasan atau influensi, atau sesuatu yang menyebabkan. Induksi merupakan pengaruh benda yang bermuatan listrik atau magnet, sehingga benda lain yang semula netral dapat bersifat listrik atau magnet. Bila sepotong besi lunak atau bida besi itu masih berada di dalam medan magnet, maka akan menjadi bersifat magnet. Ujung besi yang dekat dengan salah satu kutub magnet memiliki kutub yang berlawanan dengan kutub magnet itu. Peristiwa besi menjadi magnet disebut dengan induksi. Bahasa inggris untuk induksi ini adalah induced.
Contoh secara ilmiah:
Pendekatan induksi menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum (going from specific to the general).
Metode induksi ini banyak digunakan oleh ilmu pengetahaun, utamanya ilmu pengetahuan alam, yang dijalankan dengan cara observasi dan eksperimentasi. Jadi metode ini berdasarkan kepada fakta – fakta yang dapat diuji kebenaran.

Berikut contoh penggunaan metode induktif berikut:
Mangga manalagi yang masih muda masam rasanya.
Mangga harum manis yang masih muda masam rasanya.
Mangga kopyor yang masih muda masam rasanya.
Mangga …. yang masih muda masam rasanya.
————————————————————————
Jadi, semua mangga yang masih muda masam rasanya.
Kesimpulan di atas bernilai benar karena sampai saat ini belum ada mangga yang masih muda yang tidak masam rasanya. Pernyataan itu akan bernilai salah jika sudah ada ilmuwan yang menghasilkan mangga yang tidak masam rasanya meskipun masih muda. Dengan demikian, hasil yang didapat dari induksi tersebut masih berpeluang untuk menjadi salah. 

http://fitriindriyani18.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-deduksi-dan