TUGAS KELOMPOK
Nama : Putri Fenia Mandalika
Kelas : 3EA25
Npm : 15212764
GIS merupakan sistem
pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki
kemampuan timpang susun atau overlay, penghitungan, pendigitalan (digitizing),
mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika ,
memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan
informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer
bernama Roger Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”.
Geographic information
system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah
alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat
dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta
peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.
Teknologi GIS mengintegrasikan
operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini,
seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan
menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu
ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya. Kemampuan
tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi pada
umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau
perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat
peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya.
GIS adalah sebuah
teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas
bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi
bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis
pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.
Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek,
daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat
tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji.Komponen
dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu
sumber tenaga yang seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna,
serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem
pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan data.
Penginderaan jauh
merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan
lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik.Tujuan utama penginderaan
jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan.Biasanya
teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan
diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang
pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan
bidang-bidang lainnya.
Keberhasilan terapan
penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan menggunakan pendekatan multi
pandang (multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini dapat meliputi
penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian
dikumpulkan dari berbagai tinggi terbang.Dapat pula dengan penginderaan
multispektral (multi spectral) dimana data diperoleh pada beberapa saluran
spektral secara bersama-sama.Atau dapat juga dengan penginderaan multi waktu
(multi temporal) dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan lebih dari satu
tanggal pemotretan.
Pengertian
GIS
GIS (Geographic
Information System) merupakan bagian dari kemajuan teknologi informasi
(information technology).Sebagai teknologi berbasis komputer, GIS harus
diperhitungkan bagi mereka yang berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan
seperti perencanaan, inventarisasi, monitoring, dan pengambilan keputusan.Bidang
aplikasi GIS yang demikian luas, dari urusan militer sampai pada persoalan
bagaimana mencari jalur terpendek untuk pengantaran barang atau delivery
system, menghendaki penanganan pekerjaan yang dilakukan secara terpadu
(integrated) dan multidisiplin (Prahasta, 2002 & Aziz, 2005).
GIS (Geographic
Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola
(input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi
geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut
sebagai data spasial bereferensi geografis.Misalnya data kepadatan penduduk
suatu daerah, data jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya (Nuckols,
2004).
Geografi adalah
informasi mengenai permukaan bumi dan semua objek yang berada diatasnya, yang
menjadi kerangka bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua tindakan
selanjutnya.GIS merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan
menyebarkan informasi geografis.Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran,
perencanaan penyebaran jaringan, membalas pada darurat, atau menuliskan kembali
batas-batas wilayah suatu negara, semuanya adalah permasalahan yang dapat di
pecahkan melalui geografi (Libraries & Academic Information Resources,
2006).
GIS (Geographic
Information System) adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk
menyimpan data dan manipulasi informasi geografis.GIS (Geographic Information
System) suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk
grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka (WHO, 2000).
Pengelolaan
GIS (Geographic Information System)
Adapun jenis-jenis
pengelolaan GIS yaitu:
a.
Sumber Informasi Geografi
Sumber informasi
geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu (bersifat dinamis),
sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi,
informasi yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain
(Prahasta, 2002), yaitu:
1.
Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil
pengalaman.
2.
Tersusun secara sistematis, artinya
merupakan satu kesatuan yang tersusun secara berurut dan teratur.
3.
Logis, artinya masuk akal dan
menunjukkan sebab akibat.
4.
Objektif, artinya berlaku umum dan
mempunyai sasaran yang jelas dan teruji.
Selain memiliki
ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial
(keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan
ciri khas geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain.
Komponen-Komponen
Dalam GIS
GIS merupakan produk
dari beberapa komponen.Komponen-komponen yang terdapat dalam GIS yaitu
perangkat keras, perangkat lunak dan intelegensi manusia (Prahasta, 2002 &
Husein, 2006).
A.
Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras: berupa
komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya). Data yang terdapat
dalam GIS diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam
GIS terbagi menjadi
tiga kelompok yaitu:
·
Alat masukan (input) sebagai alat untuk
memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM.
·
Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam
komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk
sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive, disk drive.
·
Alat keluaran (ouput) yang berfungsi
menayangkan informasi geografi sebagai data dalam proses GIS.
B.
Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak, merupakan
sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data
yang diperlukan.Data hasil penginderaan jauh dan tambahan (data lapangan, peta)
dijadikan satu menjadi data dasar geografi.Data dasar tersebut dimasukkan ke
komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila diperlukan data
yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau
dicetak untuk bahan laporan (dalam bentuk peta atau gambar).
Cara
Mengelola Informasi Geografi
Secara umum proses GIS terdiri
atas tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem masukan data (input data),
manipulasi dan analisis data, menyajikan data (output data) (Husein, 2006)
(1) Subsistem Masukan Data (Input Data)
Subsistem ini berperan
untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat diterima dan
dipakai dalam GIS. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital,
sebelum dimasukkan ke komputer.Data digital memiliki kelebihan dibandingkan
dengan peta (garis, area) karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan
pengambilan kembali lebih cepat.Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data
spasial dan data atribut.
·
Data spasial (keruangan), yaitu data
yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data
spasial berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan jauh dalam bentuk
cetak kertas.
·
Data atribut (deskriptip) yaitu data
yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi. Data
atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular (data
yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi
kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas,
misalnya jumlah pohon.
Data spasial dan data
atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor), polygon (area) dan
pixel (grid).Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah
hujan, lokasi dan topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi
jaringan jalan, pipa air minum, pola aliran sungai dan garis kontur. Data dalam
bentuk poligon (area), meliputi daerah administrasi, geologi, geomorfologi,
jenis tanah dan penggunaan tanah (Prahasta, 2002).
Data dasar yang
dimasukkan dalam GIS diperoleh dari tiga sumber, yaitu data lapangan
(teristris), data peta dan data penginderaan jauh (Prahasta, 2002).
Keunggulan
SIG
1.
Data Dapat dikelola dalam Format yang
jelas.
2.
Biaya lebih murah dari pada harus Survey
ke lapangan.
3.
Pemanggilan data cepat dan dapat diubah
dengan cepat.
4.
Data spasial dan Non-spasial dapat
dikelola bersama.
5.
Analisa data dan perubahan dapat
dilakukan secara efisien.
6.
Data yang sulit dilakukan secara manual
dapat ditampilkan dengan gambar 3 Dimensi.
7.
Dapat untuk perencangan secara cepat dan
tepat.
Manfaat
SIG dalam Berbagai Bidang
Manfaat Sig Dalam
Inventarisasi Sumber Daya Alam Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus
ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya
kehidupan yang serba kompleks.Perkembangan tersebut mendorong perlunya
informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat
dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal
sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG
dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut:
·
Untuk mengetahui persebaran berbagai
sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang
lainnya.
·
Untuk mengetahui persebaran kawasan
lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang
masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan
perubahan penggunaan lahan.
Manfaat
SIG dalam Perencanaan Pola Pembangunan
SIG tidak hanya penting
bagi pakar geografi, tetapi juga bagi pakar perencana pembangunan dan perencana
penataan ruang.Perencana atau penata ruang dengan berpola SIG tidak hanya
melihat dari sudut lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan sosial,
ekonomi dan kependudukan.Dalam penataan ruang, SIG bermanfaat sebagai acuan
perencanaan pembangunan, agar pembangunan dapat terencana lebih awal dan tidak
tumbuh semrawut (tidak teratur) serta tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan.
Manfaat
SIG dalam Bidang Sosial
Selain dalam
inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola pembangunan, SIG juga dapat
dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidang sosial SIG dapat dimanfaatkan
pada hal-hal berikut:
·
Mengetahui potensi dan persebaran
penduduk.
·
Mengetahui luas dan persebaran lahan
pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
·
Untuk pendataan dan pengembangan
jaringan transportasi.
·
Untuk pendataan dan pengembangan
pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
·
Untuk pendataan dan pengembangan
permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan
rekreasi serta perkantoran.
Manfaat SIG Bidang Kehutanan
Bidang kehutanan berkenaan
dengan pengelolaan hutan untuk kayu termasuk perencanaan pengambilan hasil
kayu, pemantauan penebangan dan penghutanan kembali, pengelolaandan pencacahan
margasatwa, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rekreasi,dan
pengawasan kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya
kebakaran maka penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam
penyediaan data dan informasi dalam rangka monitoring perubahan temperatur
secara kontinu dengan aspek geografis yang cukup memadai sehingga implementasi
di lapangan dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat.
Manfaat SIG Bidang Penggunaan Lahan
Inventarisasi
penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan lahan yang
dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya.
Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun
hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya
dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah
satu bentuk yang potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan
lahan.Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan
penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah.Contohnya penggunaan lahan
untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman.
Manfaat
SIG Bidang Pembuatan Peta
Peta citra merupakan
citra yang telah bereferensi geografis sehingga dapat dianggap sebagai
peta.Informasi spasial yang disajikan dalam peta citra merupakan data raster
yang bersumber dari hasil perekaman citra satelit sumber alam secara
kontinu.Peta citra memberikan semua informasi yang terekam pada bumi tanpa
adanya generalisasi.
Peranan peta citra
(space map) dimasa mendatang akan menjadi penting sebagai upaya untuk
mempercepat ketersediaan dan penentuan kebutuhan peta dasar yang memang belum
dapat meliput seluruh wilayah nasional pada skala global dengan informasi
terbaru (up to date). Peta citra mempunyai keunggulan informasi terhadap peta
biasa.Hal ini disebabkan karena citra merupakan gambaran nyata di permukaan
bumi, sedangkan peta biasa dibuat berdasarkan generalisasi dan seleksi bentang
alam ataupun buatan manusia. Contohnya peta dasar dan peta tanah
Manfaat SIG Bidang Meteorologi
Manfaat penginderaan
jauh di bidang meteorologi adalah sebagai berikut:
·
Mengamati iklim suatu daerah melalui
pengamatan tingkat perawanan dan kandungan air dalam udara.
·
Membantu analisis cuaca dan
peramalan/prediksi dengan cara menentukan daerah tekanan tinggi dan tekanan
rendah serta daerah hujan badai dan siklon.
·
Mengamati sistem/pola angin permukaan.
KESIMPULAN
GIS adalah sebuah
teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas
bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi
bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis
pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.
Penginderaan jauh
(remote sensing), yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam
gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan
informasi yang berguna (Curran, 1985). Penginderaan jauh (remote sensing),
yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari
satelit atau instrumen lain di atas jauh dari objek yang diindera (Colwell,
1984). Foto udara, citra satelit, dan citra radar adalah beberapa bentuk
penginderaan jauh. Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu ilmu untuk
mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra
yang diperoleh dari jarak jauh (Campbell, 1987)
SIG dapat dikatakan
sebagai system, subsitem, serta supersistem.Pengkasifikasian ini tergantung
melihat SIG tersebut dikondisikan. SIG sebagai subsistem karena tedapat sub-sub
system SIG yang tediri atas beberapa element yang bersatu atau terintegritas
yang memiliki tujuan yang sama beberapa subsistem SIG dapat dijabarkan. SIG
sebagai system karena memiliki beberapa subsistem antara lain subsistem
penyimpanan, sub system manipulasi, subsistem input.
Secara sederhana
manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut:
·
Untuk mengetahui persebaran berbagai
sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang
lainnya.
·
Untuk mengetahui persebaran kawasan
lahan, misalnya: kawasan lahan potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang
masih baik dan hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan
perubahan penggunaan lahan.
Untuk pengawasan
daerah bencana alam, misalnya: memantau luas wilayah bencana alam, pencegahan
terjadinya bencana alam di masa datang, menyusun rencana-rencana pembangunan
kembali daerah bencana