A.
PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa
Indonesia, cinta adalah rasa sangat
suka kepada ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau
cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih
hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.
Walaupun cinta kasih mengandung
arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya, cinta lebih mengandung pengertian
mendalamnya rasa, sedangkan kasih
lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah
kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan penting
dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan
perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat
dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh
antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas
mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Pengertian tentang cinta dikemukakan
juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur
yaitu keterkaitan, keintiman dan
kemesraan. Yang dimaksud dengan keterkaitan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia,
tidak mau pergi bersama orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia
harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman,
yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara
anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti
bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau
sebutan:sayang dan sebagainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa
kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang
rnengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.
Di dalam kitab Suci Alqur’an,
ditemukanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta
memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan
cinta tersebut di atas adalah berdasarkan firman Alloh dalam surah At-Taubah
ayat 24 yang artinya sebagai berikut:
katakanlah:jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,
perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal
yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan
berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
B. CINTA
MENURUT AJARAN AGAMA
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami
dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia
masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta
didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain
dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas
dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam
berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang
mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan
Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci
Al-Qur’an.
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri.
Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan
mengaktualisasikan diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan
kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang
menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga
membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya.
Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini,
kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi
dirinya, dan menghindar dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan
dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui
hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan
menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
Diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia
terhadap dirinya sendiri ialah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang
dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana
untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup. (QS, al-Adiyat, 100:8)
Cinta kepada
sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan
keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi
cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan
cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama
dengan dan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Allah ketika memberi
isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak
pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus
menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian
karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada
orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri
sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman,
menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan
tak punya dan menjauhi segala larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan
bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya pada orang
lain, dan dengan demikian akan bisa merealisasikan kebaikan individu dan
masyarakat.
Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman
agan saling cinta-mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri.
Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar
tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan
seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian,
dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi
kelangsungan hidup keluarga :
Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu Istri-istri dan jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi yang berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual melakukan suatu
fungsi penting. yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat
dorongan seksual lah terbentuk keluarga. Dari keluarga terbentuk masyarakat dan
bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai, bangsa-bangsa saling kenal mengenal,
kebudayaan berkembang, dan ilmu pengetahuan dan industri menjadi maju. Islam mengakui
dorongan seksual dan tidak mengingkarinya. Jelas dengan sendirinya ia mengakui
pula cinta seksual yang menyertai dorongan tersebut. Sebab ia merupakan emosi
alamiah dalam diri manusia yang tidak diingkari, tidak ditentang ataupun
ditekannya. Yang diserukan Islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta ini,
lewat pemenuhan dorongan tersebut dengan cam yang sah, yaitu dengan perkawinan.
Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling
bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya.
Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan
dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah,
mengharapkan penerimaan dan ridho-Nya:
“Katakan1ah: Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS, Mi Imran,
3:31).
Cinta yang ikhlas seorang manusia
kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang
mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan
lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama
manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta. Sebab dalam pandangannya
semua wujud yang ada di sekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang
membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan kalbunya.
Cinta kepada rasul, yang diutus
Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua
setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi
manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagal sifat luhur lainnya.
Seorang mukmin yang benar-benar beriman
dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang telah menanggung derita
dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di
seluruh penjuru dunia. dan membawa kemanusiaan dan kekelaman kesesatan menuju
cahaya petunjuk.
C.
KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut
kamus umum bahasa Indonesia adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau
perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga
kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan
pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan
perkawinan, maka di dalarn berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi
bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan
kasih sayang.
Dalam kasih sayang sadar atau
tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan,
kejujuran, saling percaya. saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya
merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang
hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.
Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagiaan rumah
tangga itu.
Yang dapat merasakan kasih sayang
bukan hanya suami atau istri atau anak-anak yang
telah dewasa, melainkan bayi yang
masih merah pun telah dapat merasakan kasih sayang dari ayah dan ibunya. Bayi
yang masih merah telah dapat mengenal suara atau sentuhan tangan ayah ibunya.
Bagaimana sikap ibunya memegang/menggendong telah dikenalnya. Hal ini karena
sang bayi telah mempunyai kepribadian.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam
suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua, pada prinsipnya anak
terlahir dan terbentuk sebagal hasil curahan kasih sayang orang tuanya.
Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan
perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu
terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Suatu kasus yang sering terjadi, yang
menyebabkan seseorang menjadi morffinis, keberandalan remaja, frustrasi dan
sebaginya, di mana semuanya dilatarbelakangi kurangnya perhatian dan kasih
sayang dalam kehidupan keluarganya.
D.
KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar
mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang
akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah
tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan
perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya
makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda
jatuh cinta pada seorang gadis
secara serius, ia terlempar ke luar dan cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang
lain.”
Yose Ortage Y Gasset dalarn
novelnya “On love” mengatakan “di kedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa
dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan
yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya.”
Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa
si pencinta tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran energi cinta tersebut.
Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan
pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Kemampuan mencinta memberi nilai
hidup kita, dan menjadi ukuran terpenting dalam menentukan apakah kita maju
atau tidak dalam evolusi kita.
Dari uraian di atas terlihat
betapa agung dan sucinya cinta itu. Bila seseorang mengobral cinta, maka orang
itu merusak nilai cinta, yang berarti menurunkan martabat dirinya sendiri.
Cinta yang berlanjut menimbulkan
pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dan cinta.
Kemesraan dapat menimbulkan daya
kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk
seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Rendra dalam puisinya “Episode”
misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta merasuk ke dalam jiwa dua sejoli muda-mudi
yang sedang menjalin cinta.
Kami duduk berdua
di bangku halaman rumahnya
pohon jambu di halaman itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya
angin yang lewat
memainkan daun yang berguguran
tiba-tiba ia bertanya
“mengapa sebuah kancing bajumu
lepas terbuka ?“
aku hanya tertawa
lalu ia sematkan dengan mesra
sebuah peniti menutup bajuku
sementara itu
aku bersihkan
guguran bunga jambu
yang mengotori rambutnya.
Kemesraan cinta tidak saja
terpatri dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya
yang bening dan belaian-belaian mesra jari-jemari mereka yang bergetar.
Tiap manusia pernah bercinta, hanya
saja tidak setiap manusia dapat melahirkan rasa cinta dalam bentuk seni.
E. PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya
yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan
tidak dapat dipisahkan dan kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan
kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab
itu terjadi adalah karena Tuhan menciptakan alam semesta. Seperti dalam surat
A1-Furqon ayat 59 - 60 yang menyatakan, “Dia
yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara keduanya dalam enam
rangkaian masa, kemudian Dia bertahta di atas singgasana-Nya. Dia maha pengasih,
maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui.”
Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan yang
maha pengasih. Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya,
bila manusia mengabaikan segala perintahnya. Karena itu ketakutan manusia
selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia
memuja- Nya. Dalam surat Al-Mu‘minum ayat 98 dinyatakan, “Dan aku berlindung
kepada-Mu. Ya Tuhanku, dari kehadiran-Nya di dekatku.
Karena itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah
bagian hidup manusia, Karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu
sendiri. Dan penciptaan semesta untuk manusia.
Kalau manusia cinta kepada Tuhan, karena Tuban sungguh maha pengasih
lagi maha penyayang. Kecintaan manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk sholat.
Dalam surat An-Nur ayat 41 antara lain menyatakan, “apakah engkau tidak
tahu bahwasanya Allah itu dipuja oleh segala yang ada di bumi dan di langit...”
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai macam pemujaan sesuai dengan
agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi. Sholat di rumah, di mesjid,
sembahyang di pura, di candi, di gereja bahkan di tempat-tempat yang dianggap
keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap
Tuhan.
Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi
dengan Tuhannya. Hal ini berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya, mohon
perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang
benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada padanya, dan lain-lain.
Bila setiap hari sekian kali manusia memuja kebesarannya dan selalu
mohon apa yang kita inginkan, dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya,
maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tak dapat
ditawar-tawar lagi. Alangkah besar dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya,
meskipun hanya sekejap.
Sumber: Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji, Universitas Gunadarma
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik,
elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah
segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari
alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia
(wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman,
ta13nan, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan
sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat
Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata
“beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu
berasal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang
berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’
”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.
Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian:
1. Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas
mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang
indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan
sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
. Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
· keindahan seni
· keindahan alam
· keindahan moral
· keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik
seorang dalam hubungannya dellgan se:gala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, me~punyai arti yang lebih
disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap
dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan
tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna,
bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan
adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda
dan di antara benda itu dengan si pengarnat.
b. Nilai estetik
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan
bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai
seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan
sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup
dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam ”Dictionary of
Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai
berikut :
‘”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The
Quality of any object which causes it be of interest to an individual or
a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat
memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat
seseorang atau suatu kelompok).
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita
psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena
terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai
itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti
letak kebenarannya.
Nilai itu ada yang membedakan antara nilai sub yektif dan obyektif,Tetapi penggolongan yang penting ialah:
- Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau
sarana untuk sesuatu hal lainnya (“instrumental! Contributory value”),
yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu contohnya uisi,
bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu
disebut nilai ekstrinsik
- Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau
sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui
(alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik .
B. Pengelompokan-pengelompokan pengerian keindahan
dilihat dari beberapa persepsi tentang keindahan berikut ini :
1. Keindahan adalah sesuatu yang rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat (Tolstoy);
2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur
dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sarna lain, atau dengan
keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty is an order of parts in their
manual relations and in their relation to the whole (Baumgarten).
3. Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belurn
indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi
ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak
dapat digunakan untuk memupuk moral (Sulzer).
4. Keindahan dapat terlepas sarna sekali dari kebaikan (Winehelmann).
5. Yang indah adalah yang rnemiliki proporsi yang harmonis. Karena
proporsi yang harrnonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan
dengan kebaikan. Jadi, yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah
yang baik (Shaftesbury). .
6. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume).
7. Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan
itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak
memberikan pengalaman yang menyenangkan (Hemsterhuis).
Dengan melihat demikian beragamanya pengertian keindahan, dan kita
harus percaya bahwa yang di atas itu hanyalah sebagian kecil, boleh jadi
akan rnengeeewakan kita yang menuntut adanya satu pengertian yang
tunggal tapi yang memuaskan. Namun demikian, dari berbagai pengertian
yang ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam kelompok-kelompok
pengertian tersendiri, Pengelompokan-pengelompokan yang bisa kita buat
adalah sebagai berikut :
1. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya.
Dalam hal ini ada dua pengertian keindahan, yaitu yang bertumpu pada
obyek dan subyek, Yang pertama, yaitu keindahan yang obyektif, adalah
keindahan yang memang ada pada obyeknya sementara kita sebagaimana
mestinya. Sedang yang kedua; yang disebut keindahan subyektif; adalah
keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subyek yang melihat dan
menghayatinya. Di sini keindahan diartikan sebagai segala sesuatu yang
dapat menimbulkan rasa senang pada diri si penikmat dan penghayat
(subyek) tanpa dicampuri keinginan-keinginan yang bersifat praktis, atau
kebutuhan·kebutuhan pribadi si penghayat.
2. Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya.
Bertitik tolak dari landasan ini kita bisa membedakan antara
keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindalan sebagai sebuah bcnda
tertentu yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak, misalnya
dalam penggunaan bahasa Inggris yang mengenalnya istilah beauty untuk
keindahan yang pertama, dan istilah The Beautiful untuk pengertian yang
kedua, yaitu benda atau hal·hal tertentu yang memang indah.
3. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya.
Dalam pengelompokan ini kita bisa membedakan antara pengertian
keindahan dalam arti luas, dalam arti estetik murni, dan dalam arti yang
terbatas. Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung
gagasan tentang kebaikan. Untuk ini bisa dilihat misalnya dari pemikiran
Plato, yang menyebut adanya watak yang indah dan hukum yang indah:
Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan
Dari apa yang dikemukakan di atas, ada hal bisa kita petik, yaitu:
Pertama, keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga jawaban
terhadap apa itu keindahan sudah barang tentu bisa bermacam-macam.
Kedua, keindahan sebagai pengertian mempunyai makna yang relatif, yaitu
sangat tergantung kepada subyeknya.
Pengertian keindahan tidak hanya terbatas pada kenikmatan penglihatan
semata-mata, tetapi sekaligus kenikmatan spiritual. Itulah sebabnya
Al-Ghazali memasukkan nilai-nilai spiritual, moral dan agama sebagai
unsur-unsur keindahan, di samping sudah . barang. tentu unsur-unsur yang
lain.
TUGAS 3
MANUSIA DAN PENDERITAAN
PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa
sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
itu dapat berupa penderitaan lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas
penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang
belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu
penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai
langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
B. SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani ,dan dapat
juga berupa siksaan jiwa atau rokhani .Akibat yang ditimbulkan dari
siksaan timbulah penderitaan .Siksaan yang dialami manusia dalam
kehidupa sehari-hari banyak tejadi dan banyak dibaca di beragai
mediamassa.
Siksaan yang sifatnya psikis antara lain adalah kebimbangan , kesepian ,dan ketakutan .
1. Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang apabila ia pada suatu saat tidak
dapat menetukan pilihan mana yang akan diambil.Akibat dari kebimbangan ,
seseorang berada dalam keadaan yang tidak menetu ,sehingga ia merasa
tersiksa dalam hidupnya saat itu .
2. Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya
sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan ramai. Kesepian ini
tidak boleh dicampur adukan dengan keadan sepi seperti yang dialami oleh
petapa yang tinggal dilingkungan sepi.Kesepian juga merupaan bentuk
siksaan yang dapat dialami oleh seseorang.
3. Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang menyebabkan seseorang mengalami
siksaan batin.Bila rasa takut itu di besar-besarkan yang tidak pada
tempatnya ,maka disebut sebagai PHOBIA.Pada uumna orang memiliki satu
atau dua phobia ringan seperti takut pada tikus , cicak , kecoa
,dll.Tetapi pada sebagian orang ketakutan itu sedemikian hebatnya
sehingga sangat mengganggu .
Sebab seseorang merasa ketakutan :
- Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.Sedangkan
Agoraphobia adalah Ketakutan yang disebabkan seseorang berada di ruangan
terbuka.
Gamang merupakan ketakutan bila seseorang berada di tempat yang
tinggi . Hal itu disebabkan ,karna ia takut akibat berada di tempat
tinggi.
Merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat
gelap.Sebab dalam pikirannya dalam tempat gelap akan muncul sesuatu yang
ditakuti seperti setan ,pencuri ,dll.Orang yag demikian selalu
menghendaki agar ruangan tempat tidur dalam keadaan terang .
Merupakan ketakutan yang disebakan oleh rasa sakit yang
dialami.seseorang yang takut diinjeksi sudah berteriak-teriak sebelum
jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya .Hal itu disebabkan karna
dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan .
Merupakan ketakutan dari seseorang yang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan .
C. Kekalutan Mental (Frustasi)
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal dengan kekalutan
mental. Kelalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat kemampuan
seseorang tidak dapat menghadapi masalahya. Gejala-gejala permulaan bagi
seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. Nampak pada jasmani yang sering pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. Nampak pada kejiwaanya rasa cemas, kekalutan, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan terlihat dalam kehidupan sehari-harinya baik jasmani maupun rohani
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3. Kekalutan merupaka titik patah dan yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan, dapat disebutkan antara lain sebagai berikut :
1. Kepribadian yang lemah
2. Terjadinya konflik social budaya
3. Cara pematangan batin
Proses-proses kelautan mental yang dialami seseorang mendorongnya kea rah :
1. Positif, trauma yang dialami dapat dilewati dengan baik untuk tetap survive menjalani hidup.
2. Negative, trauma yang dialami berlarut-larut sehingga dia
mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa
yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :
- Agresi
- Regresi
- Fiksasi
- Proyeksi
- Identifikasi
- Narsisme
- Autism
D. Penyebab munculnya penderitaan:
- Penderitaan yang muncul karena perbuatan buruk manusia
Menurut pandangan saya, penderitaan ini muncul disebabkan hubungan
antara manusia dengan lingkungan sekitarnya baik dengan antar sesama
manusia ataupun dengan alam. Penderitaan ini dapat muncul karena ketidak
harmonisan antara elemen satu dengan yang lainnya. contohnya pada
hubungan dalam bermasyarakat, ada kalanya didalam bermasyarakat terdapat
perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan perselisihan diantara satu
dengan yang lainnya, hal ini bisa saja mengakibatkan timbulnya rasa
dengki, marah, bahkan saling menuduh atau menjelek-jelekan. dari sinilah
penderitaan muncul karena perbuatan saling tidak menyukai tersebut.
dalam hal ini, penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara batin
karena terdapat rasa sakit hati apabila ada seseorang yang
menjelek-jelekan bahkan rasa itu bisa saja semakin sakit apabila sudah
terjadi pertengkaran yang membuat hubungan didalam masyarakat sudah
tidak ada rasa nyaman dan aman. Selain karena ketidak harmonisan dengan
sesama, ketidak harmonisan dengan alam juga dapat membawa penderitaan.
contohnya apa yang sedang terjadi saat ini yaitu bencana alam terjadi
dimana-mana. karena kesalahan manusia terhadap alam lah yang membuat
alam menjadi tidak bersahabat lagi dengan manusia maka muncul lah
penderitaan pada setiap orang yang terkena bencana alam. penderitaan
yang dialami adalah penderitaan secara fisik dan batin, karena mereka
yang terkena bencana alam harus rela kehilangan harta benda bahkan
keluarga mereka.
- Penderitaan yang muncul karena suatu penyakit/siksaan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan /
azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan
usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus
penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan
dapat diungkapkan berikut ini : Seorang anak lelaki buta sejak
diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan,
kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata
hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan
sampai di universitas dan akhirnya memperoleh gelar doctor di
Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru
besar Universitas di Kairo, Mesir.
Sumber:
http://belanabilla.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-penderitaan.html
http://inengahbayu.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-penderitaan.html
Buku Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji yang diterbitkan oleh Gunadarma.