My Personal
Rabu, 29 Juni 2016
Rabu, 08 Juni 2016
Selasa, 26 April 2016
Sabtu, 16 April 2016
Rabu, 06 April 2016
Sabtu, 23 Januari 2016
Contoh-Contoh Kasus dalam Etika Bisnis dan Penyelesaiannya
1. Analisis
Permasalahan
PT Freeport Indonesia
merupakan jenis perusahaan multinasional (MNC), yaitu perusahaan internasional
atau transnasional yang berpusat di satu negara tetapi cabang ada di berbagai
negara maju dan berkembang.
Mogoknya hammpir
seluruh pekerja PT Freeport Indonesia disebabkan karena perbedaan indeks
standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport diseluruh
dunia. Pekerja Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah
dari pada pekerja Freeport di negara lain untuk level jabatan yang sama. Gaji
sekarang perjam USD 1.5-USD 3. Padahal, dibandingkan gaji di negara lain
mencapai USD 15-USD 35 perjam. Sejauh ini, perundingannya masih menemui jalan
buntu. Manajemen Freeport bersikeras menolak tuntutan pekerja, entah apa dasar
pertimbangannya.
Biaya CSR kepada
sedikit rakyat Papua digembor0gemborkan itu pun tidak seberapa karena tidak
mencapai 1 persen keuntungan bersih PT FI. Malah rakyat Papua membayar lebih
mahal karena harus menanggung akibat berupa kerusakan alam serta punahnya
habitat Papua yang tidak ternilai itu. Biaya reklamasi tersebut tidak akan bisa
dditanggung generasi Papua sampai tujuh turunan.
Umumnya korporasi
berasal dari AS, pekerja adalah bagian dari aset perusahaan. Menjaga hubungan
baik dengan pekerja adalah suatu keharusan. Sebab, di situlah terjadi hubungan
mutualisme satu dengan yang lain. Perusahaan membutuhkan dedikasi dan loyalitas
agar produksi semakin baik, sementara pekerja membutuhkan komitmen manajemen
dalam hal pemberian gaji yang layak.
Pemerintah dalam hal
ini pantas malu. Sebab, hadirnya MNC di Indonesia terbukti tidak memberikan
teladan untuk menghindari perselisihan soal normatif yang sangat mendasar.
Kebijakan dengan memberikan diskresi luar biasa kepada PT FI, privilege
berlebihan, ternyata hanya sia-sia.
2. Penyelesaian
Masalah yang dilakukan PT Freeport Indonesia
Juru bicara PT
Freeport Indonesia, Ramdani sirait, mengatakan bahwa manajemen perusahaan PTFI
akan berkomunikasi dengan Serikat Pekerja Seluruh indonesia (SPSI) demi
mengantisipasi ancaman aksi mogok yang dilakukan pekerja. Karena isu aksi mogok
tersebut terkait rencana pemutusan hubungan kerja terhadap tiga orang karyawan
PTFI yang melakukan intimidasi fisik kepada karyawan lainnya.
Ia menyebutkan, terhadap
intimidasi fisik yang memenuhi ketentuan PHI (Pedoman Hubungan Industrial)
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) sebagaimana kasus tiga karyawan yang melakukan
intimidasi fisik, diproses berdasarkan ketentuan PHI-PKB.
Pasal-pasal yang
tercantum dalam PKB tersebut sudah mengakomodasi aspirasi pekerja. Salah
satunya adalah adanya kenaikan upah pokok sebesar 40 persen dalam 2 tahun.”
Angka ini jauh di atas ketentuan rata-rata kenaikan upah pokok nasional sebesar
10-11 persen per tahun,” sambung dia.
Sebagai upaya mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan pada perusahaan, perusahaan sudah membentuk
Crisis Management Committee. Yaitu guna menciptakan lingkungan kerja yang damai
dan harmonis, PTFI dan pimpinan SPSI PTFI pun telah membentuk Crisis Management
Committee.
SARAN :
Menurut pendapat saya ,
Sebaiknya pemerintah Indonesia cepat menanggapi masalah ini dan cepat
menanggulangi permasalahan PT Freeport Indonesia. Karena begitu banyak SDA yang
ada di Papua, tetapi masyarakat Papua khususnya dan Negara Indonesia tidak
menikmati hasil dari kekayaan alam di Papua. Jangan sampai Amerika mendapatkan
semakin banyak untung dari kekayaan yang dimiliki oleh Negara kita sendiri.
Sumber : https://hildarias.wordpress.com/2015/05/06/kasus-etika-bisnis-dan-penyelesaian/
Minggu, 27 Desember 2015
DAMPAK TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP ETIKA BISNIS
DAMPAK TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN TERHADAP ETIKA BISNIS
PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Tanggung jawab sosial suatu
perusahaan atau Corporate Social Responsibility merupakan suatu komitmen usaha
untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan
dan komunitas lokal. Selain itu, Corporation Social Responsibility juga
merupakan konsep bahwa organisasi dan perusahaan memiliki suatu tanggung jawab
terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan. Bentuk tanggung jawab yang ada disesuaikan
dengan objeknya masing-masing.
ASPEK PENDORONG TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong
pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut:
1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku, keras, zakeliyk (saklek), birokratik, dan otoriter Manfaat Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
– Peningkatan moral kerja karyawan
yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
– Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen Partisipatif
– Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
– Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
– Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
– Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen Partisipatif
– Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
– Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
– Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
- Ekologi dan gerakan pelestarian
lingkungan
Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak di pengaruhi oleh proses produksi. - Penghematan energi
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut. - Partisipasi pembangunan bangsa
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada. - Gerakan Konsumerisme
Awal perkembangannya tahun 1960-an di negara barat yang berhasil memberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen yang meliputi beragam aspek.
Tujuan dari gerakan konsumerisasi:
– Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangna bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
– Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
– Diselenggarakan panel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen.
– Pelayanan purna jual yang lebih baik.
– Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangna bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
– Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
– Diselenggarakan panel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen.
– Pelayanan purna jual yang lebih baik.
– Berjalannya proses public
relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada
promosi semata.
ETIKA BISNIS
Merupakan penerapan secara langsung
tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam peruasahaan itu
sendiri. Etika pergaulan dalam melaksanakan bisnis disebut etika pergaulan
bisnis.
Perusahaan di tuntut untuk
mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
a. Dorongan dari pihak luar : lingkungan masyarakat.
b. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri : sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.
– Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui.
– Hubungan dengan karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer,
demosi maupun pemberhentian (termination).
– Hubungan antar bisnis
Merupakan hubungan yang terjadi di antara perusahaan.
– Hubungan dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor
– Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial.
a. Dorongan dari pihak luar : lingkungan masyarakat.
b. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri : sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.
– Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui.
– Hubungan dengan karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi penerimaan (recruitment), latihan (training), promosi, transfer,
demosi maupun pemberhentian (termination).
– Hubungan antar bisnis
Merupakan hubungan yang terjadi di antara perusahaan.
– Hubungan dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor
– Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial.
BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Berikut ini adalah uraian yang lebih
mendetail mengenai bentuk tanggung jawab sosial yang wajib dilakukan oleh
sebuah perusahaan kepada masing-masing objek yang terkait.
- Tanggung Jawab Sosial Kepada Konsumen
Dalam dunia perdagangan dan
industri, kepuasan konsumen merupakan tanggung jawab yang paling utama.
Kepuasaan konsumen ini dapat tercapai dengan cara:
- Memberikan harga sesuai dengan kualitas barang yang dijual, atau dengan kata lain, perusahaan berlaku jujur dan tidak melakukan penipuan dalam pemasaran produk.
- Produk yang dijual merupakan produk yang sehat dan tidak mengancam kesehatan konsumen.
- Memberikan garansi dan diskon yang sesuai pada produk yang dijual.
- Tanggung Jawab Sosial Kepada Karyawan
Karyawan merupakan salah satu faktor
penunjang terpenting dalam perusahaan. Agar perusahaan dapat berjalan dengan
baik, keharmonisan antara pihak perusahaan dengan karyawan haruslah terjaga.
Oleh karena itu, pihak perusahaan haruslah memperlakukan karyawan dengan baik
sesuai dengan hak mereka. Berikut ini adalah bentuk tanggung jawab yang dapat dilakukan
pihak perusahaan kepada karyawan:
- Memberikan gaji sesuai dengan jam kerja yang dihabiskan karyawan.
- Memberikan asuransi kesehatan beserta tunjangan kepada karyawan.
- Memberikan kenaikan gaji apabila terjadi laju inflasi di negara tempat perusahaan tersebut berdiri.
- Tanggung Jawab Sosial Kepada Pemegang Saham
Pemegang saham juga merupakan faktor
penunjang yang penting dalam berdiri dan berjalannya suatu perusahaan karena
merekalah yang memberikan modal agar perusahaan tersebut dapat terus
beroperasi. Pemegang saham mendapat keuntungan melalui deviden yang diterima
pada saat pelaporan keuangan perusahaan di setiap tahunnya. Berikut ini adalah
bentuk tanggung jawab sosial yang dapat dilakukan perusahaan kepada para
pemegang saham:
- Memberikan laporan keuangan secara jujur dan transparan.
- Tidak menggelapkan laba perusahaan dan tidak mengurangi keuntungan para pemegang saham.
- Tanggung Jawab Sosial Kepada Lingkungan
Selain kepada manusia yang terlibat
dalam berdiri dan berjalannya sebuah perusahaan, perusahaan juga mempunyai
tanggung jawab kepada lingkungan yang ada di sekitar perusahaan tersebut.
Tindakan perusahaan terhada lingkungan dapat dijadikan sebuah parameter baik
atau tidaknya sebuah perusahaan. Tanggung jawab sosial yang dapat dilakukan
perusahaan terhadap lingkungan adalah sebagai berikut:
- Membuang limbah perusahaan dengan metode yang baik dan benar serta tidak mencemari lingkungan sekitar.
- Melakukan rehabilitasi yang secara tidak sengaja rusak akibat kegiatan perusahaan. (misalnya perusahaan kertas yang dalam produksinya terus-menerus menebang pohon, mereka harus menanam ulang pohon tersebut dengan pohon baru yang lebih muda).
TUJUAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
- Agar perusahaan dapat mendasarkan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan norma-norma moral dan etika.
- Agar perusahaan meluncurkan produk yang mampu memenuhi kebutuhan para penggunanya.
- Perusahaan menyediakan informasi dan melakukan promosi yang jujur dan faktual tentang produk yang dihasilkan.
- Agar perusahaan memberikan informasi mengenai komposisi, takaran manfaat, tanggal kadaluwarsa produk, kemungkinan efek samping, cara penggunaan yang tepat, kuantitas, mutu, dan harga dalam kemasan produknya untuk memungkin konsumen mengambil keputusan rasional dalam mempergunakan suatu produk.
- Agar perusahaan memperhatikan keselamatan dan keamanan konsumen ketika menggunakan produk tersebut.
PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Tanggung jawab sosial perusahaan
sering didefinisikan secara sempit sebagai akibat belum tersosialisasinya
standar baku bagi perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan masih anggap sebagai
suatu kosmetik belaka untuk menaikkan pamor perusahaan atau menjaga reputasi
perusahaan di masyarakat. Oleh karenanya ada asumsi jika perusahaan sudah
memberikan sumbangan atau donasi kepada suatu institusi sosial berarti sudah
melakukan tanggung jawab sosial sebagai sebuah perusahaan.
Penerapan dan isu tanggung jawab
sosial perusahaan yang saat ini baru dilakukan diantaranya adalah :
- Pengaruh dari globalisasi dan internasionalisasi yang memaksa perusahaan untuk dapat menerapkan fungsi tanggung jawab sosial perusahaan. Bentuk globalisasi dan internasionalisasi ini dapat berupa tekanan dari pihak ketiga (distributor, buyer, client, dan shareholder) yang menjadi bagian atau mitra kerja dari perusahaan lokal. Mereka dapat menetapkan suatu kondisi yang harus diikuti oleh perusahaan lokal dalam memenuhi tanggung jawab sosialnya. Kondisinya ini biasanya dialami oleh perusahaan yang berada di negara miskin dan berkembang dimana memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi kepada investor dari negara maju.
- Ditinjau dari jenis perusahaan, umumnya yang menjalankan fungsi tanggung jawab sosial adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha ekplorasi alam (tambang, minyak, hutan). Perusahan tambang lebih mendapatkan perhatian dari masyarakat dibandingkan dengan perusahaan non tambang (terutama LSM). Perusahaan tersebut diwajibkan untuk melakukan penyeimbangan sebagai dampak dari eksplorasi yang dilakukan seperti melakukan reklamasi alam, reboisasi, mendukung pencinta alam, berpartisipasi dalam pengolahan limpah dan sebagainya.
- Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang biasanya dilakukan adalah pemberian fasilitas kepada para pekerja atau buruh. tanggung jawab sosial perusahaan terhadap para buruh didasarkan sebagai suatu negosiasi antara manajemen dengan para buruh.
- Bentuk lainya dari tanggung jawab sosial perusahaan sebatas pemberian sumbangan, hibah, bantuan untuk bencana alam yang sifatnya momentum. Musibah, bencana, atau malapetaka yang terjadi dapat dijadikan sebagai momentum bagi perusahaan yang membentuk citra dan reputasi baik di mata masyarakat.
DAMPAK TANGGUNG
JAWAB TERHADAP ETIKA BISNIS
Hasil Survey
"The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh Environics
International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales
Business Leader Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23 negara
menunjukkan bahwa dalam membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan
bahwa etika bisnis, praktik terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang
merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan paling
berperan. Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan & brand image-lah
yang akan paling memengaruhi kesan mereka.
Hasil survey ini
menunjukan bahwa tanggung jawab sosial sangat berperan dalam pembentukan opini
sebesar 60% dan salah satunya merupakan etika bisnis. Tanggung jawab sosial
perusahaan sangat mempengaruhi kinerja segala aspek misalnya lingkungan,
karyawan sehingga mendorong etika bisnis dalam perusahaan tersebut.
Kepedulian kepada
masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara
singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi
di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi
organisasi dan komunitas. CSR bukanlah sekedar kegiatan amal, melainkan CSR
mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan
sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan
(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup.
Langganan:
Postingan (Atom)